laporan praktek jurusan pendidikan luar sekolah



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keterampilan adalah hasil belajar pada ranah psikomotorik, yang terbentuk menyerupai hasil belajar kognitif. Keterampilan adalah kemampuan untuk mengerjakan atau melaksanakan sesuatu dengan baik (Nasution, 1975: 28). Maksud dari pendapat tersebut bahwa kemampuan adalah kecakapan dan potensi yang dimiliki oleh seseorang untuk menguasai suatu keahlian yang dimilikinya sejak lahir. Keterampilan (skill) dalam arti sempit yaitu kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah  laku motorik yang disebut juga  normal skill.  Sedangkan dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek normal skill, intelektual skill, dan social skill (Vembriarto, 1981:52). Keterampilan adalah pola kegiatan yang bertujuan, yang memerlukan manipulasi dan koordinasi informasi yang dipelajari (Sudjana, 1996:17). Keterampilan akan dapat dicapai atau ditingkatkan dengan latihan tindakan secara berkesinambungan. Pelatihan adalah suatu tindakan yang disengaja yang menyangkut proses belajar yang dilaksanakan diluar sistem sekolah, dengan waktu yang relatif singkat dan menekankan pada praktek.
Sovenir pernikahan sangat diminati dikalangan masyrakat baik itu kalangan masyarakat menengah sampai kalangan masyarakat atas, masyarakat desa dan kota dalam acara pernikahan kebanyakan memakai sovenir pernikahan untuk diberikan kepada para tamu sebagai ucapan terimakasih kepada para tamu undangan yang datang ke acara pernikahan tersebut, beraneka ragam sovenir untuk pernikahan salah satunya gantungan kunci dari clay atau miniatur orang dari clay.
PKBM sejahtera hanya mempunyai program kesetaraan yang rutin dilakukan dan berjalan, program yang lainnya seperti pelatihan soft skill hanya dilakukan pada waktu tertentu tidak rutin dijalankan, karena persentasinya lebih banyak diberikan teori akademiknya dari pada ketrampilan dan kecakapan hidupnya, dari program kesetaraan tersebut warga belajarnya kebanyakan anak-anak usia sekolah dan ada beberapa yang sudah bekerja. Jumlah siswa paket c yang terdaftar 74, jumlah siswa paket b yang terdaftar 20, akan tetapi dari yang jumlah warga belajar yang terdaftar kebanyakan yang datang pada waktu pembelajarannya hanya beberapa orang saja dan itupun kebanyakan warga belajar yang datang pada waktu pembelajaran adalah pemudanya, dari permasalahan tersebut maka dalam perencanaan program ini akan dibuat program Pelatihan ketrampilan souvenir pernikahan miniatur orang dari “ Clay” untuk pemuda di PKBM Sejahtera, diharapkan mereka dapat meluangkan dirinya untuk mengikuti ekstra kegiatan pelatihan ketrampilan souvenir pernikahan di luar pembelajaran teori akademik. Supaya dalam kegiatan pembelajaran kesetaraan di PKBM Sejahtera tidak monoton dan warga belajar bisa belajar ketrampilan dan kecakapan hidup yang bisa meningkatkan kreatifitasnya dan bisa menggunakan ketrampilan itu. Kegiatan pelatihan ketrampilan souvenir pernikahan ini sebagai program pemberdayaan pemuda ini bertujuan untuk memberdayakan para pemuda agar mereka tetap memiliki kegiatan positif yang produktif dalam masyarakat. Dengan program ini, berbagi pengalaman dan pemahaman tentang beragam ketrampilan khususnya souvenir pernikahan ini diharapkan akan menjadikan para pemuda warga belajar di PKBM Sejahtera ini memiliki ketrampilan dan kecakapan hidup tidak hanya menguasai teori akademiknya saja, serta bisa membangun usaha kreatif yang memberikan nilai ekonomi.
B.    Tujuan
Program Pelatihan keterampilan membuat gantungan kunci dari clay mengfokuskan pada peningkatan keterampilan dalam pemanfaatan barang-barang  sederhana pada warga belajar kesetaraan di PKBM sejahtera, antara lain:
1.     Membuat para pemuda lebih kreatif dan inovatif
2.     Menumbuhkan bekal lifeskill bagi pemuda
3.     Memberikan ketrampilan bagi pemuda
4.     Membuat kegiatan atau program di PKBM sejahtera lebih bervariasi dan tidak monoton
C.    Sasaran
Program ini diselenggarakan untuk warga belajar khususnya warga belajar kesetaraan  di PKBM Sejahtera Yogyakarta.
D.    Ruang lingkup
1.     Materi yang disampaikan (kerajinan tangan, clay)
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan), kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan, dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Arti lain dari kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi  tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya, (Kadjim  2011 :10). Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang, (http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan).
Kerajinan tangan atau handycraft merupakan suatu hasil karya yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Kerajinan tangan biasanya berhubungan dengan hobi, kemudian beralih menjadi sebuah kegiatan bermanfaat, fokus kearah pekerjaan yang digemari dan dapat memberikan penghasilan bagi peminatnya. Saat ini kerajinan tangan menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai sebuah lapangan pekerjaan. Kerajinan tangan diklasifikasikan dalam berbagai bentuk yakni; anyaman, memahat, mengukir, merajut, menjahit, melukis, melipat dan lain-lain. Keanekaragaman kerajinan tangan yang ada, mengakibatkan berkembang pula minat mengasah kreatifitas masyarakat dalam mengembangkan kerajinan tangan untuk membuat sesuatu yang baru, unik dan sederhana dengan memanfaatkan bahan yang mudah di dapatkan seperti seni kerajinan clay, berbahan dasar tepung
seperti tepung terigu, tepung tapioka maupun tepung jagung. Clay dengan bahan tepung sering disebut dengan clay tepung.
 Istilah clay berasal dari bahasa inggris yang berarti tanah liat, dengan tekstur bahan yang lembut dan mudah dibentuk oleh tangan. Dahulu clay hanya dikenal sebagai tanah liat yang dibuat dengan menggunakan alat putar khusus. Namun seiring dengan perkembangan dalam dunia kerajinan tangan, clay yang banyak digunakan bukanlah clay yang mengandung unsur tanah liat melainkan terbuat dari resin, tepung anorganik, polymer maupun silikon yang dikemas dan siap pakai atau yang sering disebut dengan clay instan (Joyce,2009: 4). Clay instan inilah yang membuat seni kerajinan ini sulit dijangkau semua lapisan masyarakat khususnya remaja karena harganya yang mahal terutama bagi pemula yang ingin mencoba berkreasi dengan clay. Seni kerajinan clay cukup banyak dipilih sebagai salah satu alternatif kerajinan tangan. Selain bersifat lunak dan mudah dibentuk sesuai keinginan, cara pengaplikasian tidaklah sulit.
Seni kerajinan ini  sangat baik untuk anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia, untuk mengasah kemampuan otak kanan, meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi, meningkatkan daya kosentrasi, melatih kesabaran dan ketekunan serta melatih kerja saraf motorik. Pada umumnya bahan clay di Indonesia masih merupakan barang impor, sehingga seni kerajinan tangan ini terkesan mahal dan  jarang di tekuni. Namun saat ini, membuat clay menjadi sangat mudah dan menyenangkan karena adonan clay dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahan yang mudah di temui seperti tepung yang di campur dengan pengawet makanan, natrium benzoate dan lem putih sebagai perekat. Bahkan bahan adonan clay dapat dibuat dari tepung tidak layak konsumsi atau yang disebut dengan tepung kadaluarsa yang diolah menjadi adonan clay yang ramah lingkungan. Bahan ini lebih terjangkau dan memiliki kelayakan dan ketahanan bahan sama seperti bahan clay kemasan siap pakai. 
2.     Pihak yang terkait
a.      Pengelola PKBM
b.     Tutor
E.     Hasil yang diharapkan
Kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti pelatihan keterampilan tangan membuat gantungan kunci dari clay ini ialah sebagai berikut:
1.   Peserta mampu memahami berbagai jenis soft skill
2.   Peserta mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam pembuatan souvenir pernikahan dari clay
3.   Peserta mampu mengaplikasikan ide kreatif dan inovatifnya dengan membuat souvenir dari clay tersebut sesuai dengan ide mereka
4.   Peserta mampu bekerjasama dalam membuat souvenir pernikahan dari clay














BAB II
KEGIATAN PRAKTEK JURUSAN

A.    Persiapan (perencanaan, bahan, alat, perangkat, dll)
Pertama memasukkan suran izin kemudian observasi terlebih dahulu ketempat PKBM dan melakukan wawancara terhadap pengelola PKBM, setelah itu melihat-lihat prasarana dan kondisi yang ada di PKBM supaya bisa melakukan need assesment atau menemukan masalah-masalah yang di hadapi  di PKBM serta apa yang dibutuhkan. Setelah melakukan need assesment dan menemukam masalah yang dihadapi, langsung menentukan program yang akan diberikan kepada PKBM tersebut dan menentukan jadwal praktek dengan menyesuaikan jadwal pembelajaran di PKBM dan waktu hari luang yang mereka tentukan.
Setelah melakukan observasi, wawancara dan melakukan need assesment dan setelah menentukan program apa yang akan diberikan maka mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk memberikan pelatihan guna untuk memperlancar  praktek tersebut. Bahan-bahan yang diperlukan dalam praktek pelatihan pembuatan gantungan kunci  tersebut diantaranya :
a.      Tepung tapioka
b.     Tepung beras
c.      Tepung kanji
d.     Lem fox
e.      Cat warna
f.      Baby oil
Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk membuat gantungan kunci dari clay tersebut :
a.      Ring gantungan kunci
b.     Baskom
c.      Pensil/bolpoin
d.     Kuas
Sedangkan perangkat yang digunakan dalam pemberian pelatihan pembuatan gantungan kunci dari clay ada :
a.      Bangku
b.     Meja
c.      Kertas absensi
d.     bolpoin
B.    Pelaksanaan
1.     Tahap pendahuluan
a.      Menyiapkan tempat untuk pelatihan dengan menata meja dan kursi serta menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pelatihan tersebut
b.     Menunggu warga belajar atau absensi warga belajar
c.      Salam dan doa pembuka
d.      Memperkenalkan diri serta menjelaskan mengenai kegiatan yang akan dilakukan pada waktu tersebut
2.     Langkah-langkah (kegiatan inti)
a.      Menjelaskan atau menerangkan pelatihan yang akan diberikan beserta bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan gantungan kunci dari clay
b.     Menjelaskan dan memperagakan cara membuat clay
c.      Membagikan alat-alat dan clay yang sudah jadi dan siap untuk dibentuk
d.     Memberikan contoh pembuatan gantungan kunci dari clay
e.      Warga belajar melakukan praktek membuat ketrampilan gantungan kunci dari clay
3.     Penilaian
Dalam melakukan penilaian untuk warga belajar saya dengan melakukan pengamatan yaitu saya mengamati atau melihat secara langsung satu persatu satu  warga belajar yang sedang praktek membuat gantungan kunci dari clay dengan mendekati satu persatu warga belajar tersebut.
C.    Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dalam memberikan pelatihan ketrampilan gantungan kunci dari clay yaitu :
a.      Dari hasil yang diperoleh dalam praktek pembuatan gantungan kunci dari clay yaitu jumlah warga belajar yang datang dalam praktek pembuatan gantungan kunci dari clay tersebut berjumlah 21 warga belajar.
b.     Warga belajar  bisa belajar membuat gantungan kunci dari clay serta mempunyai keterampilan.
c.      Warga belajar sangat antusias ikut berperan aktif dalam mengikuti pelatihan ketrampilan membuat gantungan kunci dari clay
d.     Warga belajar saling bekerja sama dalam mengikuti pelatihan  ketrampilan pembuatan gantungan kunci dari clay
D.    Masalah dan Pemecahannya
a.      Tidak memiliki kendaraan serta tidak bisa mengendarai motor sendiri
Pemecahannya : dengan meminta bantuan anggota kelompok yang memiliki motor untuk membantu dalam membawakan alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melakukan praktek
b.     Kesulitan dalam menentukan hari untuk pelaksanaan
Pemecahannya : dengan cara melakukan negosiasi bersama anggota kelompok yang lain dan bersama dengan pengelola PKBM, hari apa yang longgar dan anggota kelompok saya bisa membantu dan pelaksanaannya bukan dihari jadwal kuliah
c.      Warga belajar yang menghadiri pelatihan tidak sampe setengah dari jumlah warga belajar yang terdata
Pemecahannya : melakukan negosiasi kepada pengelola dan tutor untuk mengundang warga belajar untuk mengikuti pelatihan dan mengingatkan warga belajar supaya tidak lupa untuk menghadiri akan pelatihan pembuatan gantungan kunci dari clay disela-sela atau diakhir praktek dari salah satu anggota kelompok yang lainnya.
d.     Sarana dan prasarana yang ada di PKBM masih minim
Pemecahannya : dengan menyiapkan dan membawa apapun yang dibutuhkan dalam praktek pelatihan tersebut sendiri
E.     Tindak lanjut
Tindak lanjut dari program pelatihan ketrampilan tangan membuat souvenir pernikahan gantungan kunci dari clay yaitu warga belajar membuat usaha sendiri tanpa dampingan dari saya, saya hanya memberikan harga-harga dari semua bahan yang diperlukan dalam pembuatan gantungan kunci dari clay tersebut dan memberikan harga pasaran mengenai harga gantungan kunci dari clay.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kebanyakan PKBM yang ada di masyarakat mengalami masalah dana, program-program yang ada sangat minim, jumlah tutor yang sedikit. Karena kebanyakan mengalami masalah dana, maka banyak program-program yang ada di PKBM dan yang belum ada tidak jalan sama sekali. Selain permasalahan dana dan program yang tidak berfariasi PKBM juga mengalami masalah pada warga belajarnya, warga belajarnya yang tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
B.    Saran
Pelatihan life skills sangat penting dimasukan di program-program yang ada di PKBM baik itu dalam pembelajaran kesetaraan dan keaksaraan, karena dengan diberikan life skill kepada warga belajar jadi warga belajar merasa butuh dan semangat dalam mengikuti pembelajaran, karena materi yang disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar. Untuk PKBM harus memperbanyak mitra atau kerjasama dengan lembaga-lembaga atau donatur yang bersedia memberikan bantuan atau apapun agar PKBM tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah, sehingga program berjalan tidak hanya ada dana saja, tetapi saat tidak ada dana juga program-program bisa berjalan.












Comments

Popular Posts